Senin, 12 Desember 2016

LAPORAN PETA DAKWAH DIGITAL DESA MULYOHARJO KAB. PEMALANG

MAKALAH
LAPORAN PETA DAKWAH DIGITAL DESA MULYOHARJO
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata kuliah : Peta Dakwah
Dosen : Drs. H Anasom M.Hum

Description: C:\Users\user\Downloads\logo.png

Disusun oleh:

Isni Ulul Azmi                           (1501036002)
                                     

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016

Data Kuantitatif
Letak
Mulyoharjo adalah sebuah kelurahan yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Kelurahan  ini sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Pelutan; sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Bojongbata; sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Wanarejan  Selatan ; dan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Kabunan. Dari kantor pemerintahan kecamatan kurang lebih 3 kilometer ke arah utara, sedangkan dari kantor kabupaten kurang lebih 1,5 kilometer ke arah barat. Kelurahan ini mudah dicapai dengan transportasi perkotaan, seperti: Koperanda (Koperasi Angkutan Antar Daerah) dan becak. Selain itu, dapat juga menggunakan jasa ojek. Secara keseluruhan Kelurahan Muyoharjo memiliki luas 383,985 hektar..
Kependudukan  
Kelurahan Mulyoharjo berpenduduk 24.069 jiwa, dengan rincian laki-laki sejumlah 11.895 jiwa dan perempuan sejumlah 12.174  jiwa. Mereka tersebar di 108  RT yang tergabung dalam 24 RW. Wilayah yang padat penduduknya adalah Rw 01, 02, 03, 04, dan 05, karena kelima wilayah RW tersebut dilalui oleh jalan protokol/utama yang menghubungkan antara Kota Pemalang dan kota-kota lain di sekitarnya. Selain itu, berada dekat dengan pusat-pusat perdangan dan pusat pemerintahan kabupaten. Orang Tionghoa kebanyakan berada atau bertempat tinggal di sekitar jalan Sudirman (jalan yang menghubungkan antara kota Pemalang dengan kota Tegal dan Pekalongan, sedangkan orang Arab kebanyakan tinggal di sekitar jalan Ahmad Yani (jalan yang menghubungkan antara kota Pemalang dengan kota Purwokerto). Sementara, orang Jawa kebanyakan berada atau tinggal di “pedalaman” dan “pinggiran” kota.
Kelurahan Mulyoharjo sebagian besar penduduknya bekerja di sektor swasta, baik sebagai karyawan (swasta) maupun pedagang (wirausaha)(6.832) dan sebagian (1.081 jiwa) sebagai abdi negara (PNS dan TNI/POLRI). Sebagian lainnya (2.600 jiwa) di sektor pertanian (tani dan buruh tani). Sebagian lainnya lagi adalah penduduk yang bekerja di sektor jasa (1.756 jiwa), pertukangan (571 jiwa), pensiunan (665 jiwa), nelayan (60 jiwa), dan pemulung (30 jiwa). Untuk lebih jelasnya lihat table di bawah ini.
Penduduk Berdasarkan Matapencaharian


No.

Jenis Matapencaharian

Jumlah
1.
Pedagang/wiraswasta
3.475
2.
Karyawan swasta
3.357
3.
Petani
1.280
4.
Buruh tani
1.325
5.
Jasa
1.756
6.
Pertukangan
571
7.
Nelayan
60
8.
Pemulung
30
9.
PNS
983
10.
TNI/POLRI
98
11.
Pensiunan
665

Tabel di atas menunjukkan bahwa matapencaharian yang digeluti oleh penduduk Kelurahan Mulyoharjo cukup kompleks (bervariasi), mulai dari karyawan swasta, pedagang/wiraswasta, PNS, petani, sampai ke pemulung. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa penduduk sebagian besar  bekerja di luar sektor pertanian. Salah satu faktor penyebabnya adalah lahan pertanian semakin menyepit karena pembangunan fisik, baik yang berupa perumahan/pemukiman, perkantoran, maupun sekolahan. Selain itu, sebagain generasi muda enggan bekerja di sawah, sehingga penduduk yang bekerja di sektor pertanian semakin tahun semakin berkurang.
Dari segi etnik, orang Tionghoa tidak ada yang bekerja di sektor pemerintahan, baik itu sebagai PNS maupun TNI/POLRI. Mereka semuanya bekerja di sektor swasta (berwiraswasta/berdagang). Orang Arab pada mulanya juga demikian, namun dewasa ini ada yang bekerja sebagai PNS, walaupun hanya seorang. Sementara, orang Jawa bekerja di semua jenis pekerjaan yang ada di Kelurahan Mulyoharjo.
Tingkat pendidikan yang dicapai oleh penduduk Kelurahan Mulyoharjo dapat dilihat pada tabel  berikut.




Penduduk Berdasarkan Pendidikan

No.

Jenjang Pendidikan

Jumlah
1.
Taman Kanak-Kanak
700
2.
Sekolah Dasar
3.425
3.
SMP/SLTP
3.851
4.
SMA/SLTA
8.785
5.
Akademi (D1-D3)
721
6.
Sarjana (S1)
515
7.
Pasca Sarjana (S2-S3)
76
8.
Lain-lain
Berdasarkan data-data tersebut, maka dapat dikatakan tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Mulyoharjo relatif tinggi.
Lima agama besar di Indonesia (Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Budha), masing-masing ada pemeluknya.Hal itu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Penduduk Berdasarkan Agama

No.

Agama

Jumlah
1.
Islam
21.938
2.
Krsiten
691
3.
Katholik
482
4.
Hindu
89
5.
Budha
87
6
Penghayat Kepercayaan thd Tuhan YME
50

Dari segi etnik penganut agama Islam pada umunya orang Jawa dan  Arab. Lalu, penganut agama Kristen dan Katholik pada umumnya orang Tionghoa dan sedikit orang Jawa. Sedangkan, pengangut agama Hindu dan Budha semuanya orang Tionghoa. Sementara, penganut Kepercayaan terhadap Tuhan YME pada umumnya orang Jawa.    
   
Lembaga pendidikan
Di kelurahan Mulyoharjo sudah banyak lembaga pendidikan baik yang negeri maupun yang swasta, seperti pada table berikut
Table Lembaga pendidikan milik pemerintah atau negeri
No
nama
jumlah
No
Nama
Jumlah
1
TK
7
1
RA
-
2
SD
17
2
MI
1
3
SMP
3
3
MTs
1
4
SMA
-
4
MA
1
5
PTN Umum
-
5
PTN Agama
-

Table lembaga pendidikan milik swasta atau masyarakat
No
nama
jumlah
No
Nama
Jumlah
1
TK
1
1
RA
-
2
SD
1
2
MI
-
3
SMP
2
3
MTs
1
4
SMA
1
4
MA
1
5
PTN Umum
1
5
PTN Agama
1



6
Sekolah kejuruan
1
Dari table diatas menunjukkan bahwa di kelurahan Mulyoharjo banyak lembaga pendidikan milik pemerintah atau Negeri. Sedangkan pendidikan Non-Formal seperti kelompok belajar, lembaga kursus, lembaga pelatihan, pusat kegiatan belajar masyarakat, majlis taklim, madrasah/pondok pesantren itu ada tetapi tidak banyak jumlahnya, saya sudah berusaha mencari di kelurahan tetapi kelurahan tidak ada datanya. Tetapi yang saya ketahui di kelurahan mulyoharjo terdapat 5 kelompok belajar yaitu antar lain: Cakramat, Attamimi, ICC, Ganesa, Sahid. Sedangkan pendidikan informal dimasyarakat juga ada, namun dengan cara mengundang guru les kerumah masing-masing.
Sumber Daya Manusia (SDM) Dakwah
Kelurahan Mulyoharjo berpenduduk mayoritas islam, nuansa islamnya sangat kental, banyak masjid dan mushola, sehingga para kyai, da’i/mubaligh/mubalighah, penyuluh agama, ustadz/ustadzah, baik yang mengajar ngaji di TPQ/Mushola/Masjid dan lain sebagainya itu sangat banyak, akan tetapi saya tidak mempunyai data yang terperinci. Sedangkan SDM “misionari/penyebar atau pemuka agama non islam saya juga tidak mendapatkan datanya.
Tempat Ibadah
Daari tabel di bawah ini menunjukkan bahwa kelurahan mulyoharjo banyak mempunyai tempat ibadah khususnya umat islam, namun tempat ibadah non muslim juga ada artinya warga sangat menjaga toleransi antar agama.

No.

Agama

Jumlah
1.
Islam

Masjid
16
Mushola
68
2.
Krsiten
4
Katholik
4.
Hindu
-
5.
Budha
-


Data Kualitatif
Bidang Pengetahuan
Kelurahan Mulyoharjo berpenduduk mayoritas islam, nuansa islamnya sangat kental,sehingga tingkat kemampuan membaca dan memahami al-quran, memahamidasar-dasar agama Baik karena di setiap Rw atau Rt banyak didirikan TPQ atau Madrasah. Sedangkan tingkat pemahaman masyarakat tentang persoalan khilafiyah dalam islam Cukup dikarenakan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang perbedaan Madzhab, mereka cenderung tidak mau tau tentang perbedaan tersebut.
Bidang Pengamalan atau Ghirah Keagamaan (Syiar agama)
Ritual
Tingkat keikutsertaan masyarakat dalam berjamaah shalat setiap hari di masjid cukup dikarenakan di sekitar masjid ada beberapa mushola. Tingkat keikutsertaan masyarakat dalam melaksanakan puasa Ramadhan baik karena masih banyak sekelompok pemuda yang tidak puasa. Tingkat keikutsertaan masyarakat dalam mengeluarkan zakat Sangat baik. Ghirah masyarakat dalam melaksanakan haji baik.
Sosial
Tingkat kepedulian umat terhadap masyarakat/individu yang membutuhkan bantuan baik. Tingkat partisipasi umat dalam kegiatan masyarakat/kampung baik. Tingkat partisipasi umat dalam pembangunan cukup
Lingkungan
Tingkat kepedulian umat terhadap problem lingkungan baik. Tingkat perhatian umat dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan baik. Tingkat partisipasi umat dalam pelestarian lingkungan baik
Bidang Toleransi
Tingkat toleransi antara umat beragama dalam masyarakat baik. Tingkat toleransi intra umat beragama baik. Tingkat kedewasaan umat dalam menyikapi khilafiyah/perbedaan paham dan organisasi cukup. Tingkat toleransi umat dengan pemerintah baik.
Peran Serta Pemerintah dalam Peningkatan kesadaran dan Pengamalan agama
Tingkat perhatian pemerintah terhadap agama cukup. Tingkat pemberian peran oleh pemerintah terhadap organisasi keagamaan cukup.
Sosial-Budaya dan Ekonomi
Masyarakat Kelurahan Mulyoharjo  tidak hanya  ditandai oleh berbagai macam etnik (Jawa, Tionghoa, dan Arab), tetapi juga adanya berbagai macam agama (Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Budha) dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Setiap etnik mempunyai mempunyai budaya sendiri yang satu dengan lainnya berbeda. Orang Jawa menumbuh-kembangkan budaya dan tradisi yang diwariskan dari nenek moyangnya. Demikian juga, orang Tionghoa dan Arab. Mereka juga tidak melupakan budaya dan tradisi dari tanah leluhurnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, berbagai macam etnik yang menempati satu wilayah (Kelurahan Mulyoharjo) itu, tentu saja tidak hanya berhubungan dengan sesama etniknya (Orang Jawa hanya dengan orang Jawa, orang Tionghoa hanya dengan orang Tionghoa, dan oran Arab hanya dengan orang Arab), tetapi juga dengan etnik lainnya. Dalam berhubungan (berinteraksi), sadar atau tidak, mereka mengacu pada alat komunikasi (bahasa) yang “disepakati” oleh bersama (“bahasa pasar”atau bahasa umum  lokal) Sebab, jika masing-masing mengacu pada bahasa etniknya, tidak akan terjadi interaksi, karena satu dengan lainnya tidak mengerti atau memahami apa yang dikomunikasikan (pesan-pesan komunikasi).
Bahasa umum lokal yang mendominasi kehidupan sehari-hari masyarakat Kelurahan Mulyoharjo adalah bahasa etnik yang mayoritas di kelurahan tersebut, yaitu bahasa Jawa dengan dialek banyumasan (ngapak) khas Pemalang. Namun demikian, bahasa Jawa yang dijadikan alat kumonikasi dalam berinerakasi antaretnik tidak seluruhnya (100%) bahasa Jawa, tetapi ada unsur bahasa etnik lainnya (Tionghoa dan Arab). Beberapa kosa kata dari bahasa Arab antara lain: ente (kamu), harim, (wanita), fulus (uang), bahil (pelit), dan bahlul(bodoh). Sedangkan, beberapa kosa kata dari bahasa Tionghoa antara lain cepek (seratus) dan nopek (dua ratus). Jadi, dalam masyarakat Kelurahan Mulyoharjo itu telah terjadi adanya akulturasi2
Akulturasi tidak hanya tercermin dari unsur bahasa, tetapi juga unsur-unsur lainnya, seperti kuliner dan kesenian. Dalam hal ini kue khas orang Arab yang disebut “khamir”  (ada yang menyebutnya samir) tidak hanya menjadi “milik” orang Arab semata, tetapi juga milik orang Jawa. Malahan, ada orang Tionghoa yang mengusahakannya (membuat dan menjualnya). Selain itu, kesenian yang bernuansa Arab, seperti gambus dan samproh, tidak hanya menjadi “milik” orang Arab semata, tetapi orang Jawa.
Dalam bidang ekonomi, orang Arab di Kelurahan Mulyoharjo pada umumnya memilih bekerja di sektor non-pemerintah, yaitu sebagai pedagang, baik yang berkaitan dengan mebelair, seperti: meja, kursi, dan lemari) maupun yang sangat kaitannya dengan agama mereka (Islam)s seperti: Al Quran dan buku-buku tentang Islam, pakaian muslim, dan minyak wangi. Sebab, barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari sudah banyak dilakukan oleh orang Jawa, dan terutama orang Tionghoa
Description: F:\Desa Mulyoharjo.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar