MAKALAH
HUBUNGAN ILMU DAKWAH DENGAN ILMU LAIN
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
kuliah : Ilmu Dakwah
Dosen
: Kholisin, S.sos.I, M.S.I
Disusun
oleh:
Isni Ulul Azmi (1501036002)
Hasim
Ashari (1501036021)
Abdul Syukur (1501036036)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Ilmu dakwah
adalah ilmu yang mempelajari tentang cara- cara menyampaikan kepada orang atau
sekelompok orang mengenai ajaran agama yang benar. Dalam perjalanannya ilmu
dakwah juga selalu beriringa dan menjalin hubungan dengan ilmu lain. Sebagai penunjang materi dan studi
formalnya. Aktivitas dakwah sebenarnya telah ada sejak adanya upaya
menyampaikan dan mengajak manusia kejalan Allah.
Dewasa ini
terdapat beberapa fenomena yang kemudian menempatkan kesadaran umat bahwa dakwah sebagai suatu
aktifitas yang keagamaan yang memang memiliki kekuatan yang besar dalam
membentuk kecenderungan masyarakat. Namun maraknya dakwah ternyata belum mampu
menahan masuknya paham-paham atau aliran-aliran negatif.
Oleh karena itu,ilmu dakwah sangat erat kaitanya dengan ilmu lain,begitupun
dengan ilmu-ilmu lain tersebut.untuk
menunjang studi formalnya juga untuk menjaga kesempurnaan ajaran islam agar
tidak terkontanimasi denga aliran –aliran negatif. Konsep dakwah berasal dari
Al-quran dan Al- sunah, bukan dari pemikiran manusia ataupun temuan lapangan.
Dari kedua sumber ini,pemikiran dakwah dikembangkan dengan ilmu
tauhid,perilakunya dengan ilmu fiqih,dan kalbunya dengan ilmu akhlak.1[1]
A. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian ilmu dakwah?
2.
Bagaimana hubungan ilmudakwah dengan ilmu lain?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Hubungan Ilmu Dakwah
Ilmu dakwah sebagai ilmu dalam pembentukan dan
pengembangan serta penggunaan untuk kegiatan dakwah slalu berkaitan dengan
ilmu-ilmu yang lain.selama ilmu dakwah berusaha mendapatkan
pengertian-pengertian saja ia termasuk dalam ilmu dakwah teotirika yang lain.Demikian
juga apabila kita ini sudah berusaha merancang jalan untuk mencapai tujuan
hidup tertentu maka jadilah ilmu praktika, dan selanjutnya apabila hendak direalisasikan
dalam masyrakat maka memerlukan bantuan ilmu dakwah praktika.
B. Hubungan ilmu dakwah
dengan ilmu lain
1.
Ilmu taksir
Hubungan tafsir dengan ilmu dakwah adalah
dengan adanya mempelajari ilmu tafsir kita dapat mengetahui isi yang terkandung
dalam al-qur’an, dan lebih mudah untuk disampaikan kepada orang-orang. Bagi
seorang da’i sangat membutuhkan ilmu yang mana pada ilmu tesebut banyak
terkandung beberapa percikan ilmu pengetahuan penting untuk menjadi bahan
bicara seorang da’i dan untuk menjelaskan tentang ayat-ayat alqur’an yang akan
disampaikan seorang da’i.[2]
2.
Ilmu fiqih
Hubungan ilmu fiqih dengan ilmu dakwahuntuk
menjelaskan tentang hukum-hukum syara’ aqidah islam, hukum-hukum agama dan
lainnya. Sebagai materi seorang da’i meyampaikan dakwahnya di khalayak
masyarakat dan media komunkasi.
Ketika ilmu dakwah megupas fenomena dakwah, ia
akan menjumpai istilah fiqih dakwah yang belum ada terjemahannya secara tepat.
Karena itu, fiqih dakwah di butuhkan tidak hanya mengartikanistilah,tetapi juga
mengemukakan diskursus para ulama tentang istilah tersebut.[3].
3.
Ilmu tauhid
Hubungan ilmu tauhid dengan ilmu dakwah antara
lain ilmu keimanan,ketauhidan dan lain sebagainya.
4.
Psikologi
Ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik
normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku ilmu pengetahuan tentang
gejala dan kegiatan jiwa. Sehingga seorang da’i perlu memotifasi tentang
psikologi untuk mengetahui keadaan seorang pendengar sehingga nyaman dalam
menyampaikan materi dan untuk mengetahui jenis dan sifat manusia yg di hadapi.
Oleh karena itu, da’i sebagai komunitor agar
dapat berkomunikasi dengan komunikannya dengan eektif dan sesuai dengan apa
yang di harapkan,maka ia harus berpengetahuan dan memahami bidang psikologi,
karena dengan memahami pengetahuan ini ia akan dapat bersikap bijaksana dan
pantang putus asa dalam menghadapi komunikannya yang sikap dan kepribadiannya
beraneka ragam.[4]
5.
Pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan
tatalaku seseoran atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia memlalui
pengajaran dan pelatihan. Dalam pengajaran dan pelatihan itu juga termasuk
tugas seorang da’i dalam masukkan akidah-akidah islami kedalam jiwa manusia.
Untuk menjadikan anak menjadi manusia dewasa
yang untuk fisik ataupun untuk psikisnya yang diwarnai oleh adanya rasa
tanggungjawab dan moral yang baik maka anak perlu dididik. Mendidik adalah
proses mendewasakan anak menjadi manusia dewasa yang bakatnya berkembang baik.
Manusia tanpa pendidikan tidak ada bedanya seperti hewan yang dibesarkan secara
alamiah. Manusia perlu pendidikan karena ia adalah makhluk yang dilahirkan
masih dalam serba dalam keterbatasan kemampuan sementara padanya terdapat
potensi-potensi yang perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhannya dan
menempatkannya sebagai mahkluk yang termulia dibumi ini. Jelas sekali disini
terdapat hubungan dengan ilmu dakwah.[5]
6.
Sejarah
Berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang
shahih yang memperbolehkan manusia memperkaya pengetahuan supaya waktu sekarang
dan akan datang menjadi cerah. Dengan itu akan timbul sikap waspada dalam arti
dalam semua kelompok masyarakat karena nelalui pembelajaran sejarah, ia dapat
membentuk sikap tersebut terhadap permasalahan yang dihadapi agar
peristiwa-peristiwa yang berlaku masa lampau dapat menjadikan pelajaran yang
berguna. Ilmu dakwah juga membutuhkan serta berhubungannya dengan sejarah
karena banyak sekali ilmu dan pengalaman yang kita dapati dari sejarah
tersebut. [6]
7.
Komunikasi
Kegiatan dakwah adalah kegiatan komunikasi,
dimana da’i mengkomunikasikan pesan kepada madd’u perorangan. Secara teknis
dakwah adalah komunikasi antara dai’i dan madd’u. Semua hukum yang berlaku
dalam komunikasi berlaku juga dalam dakwah.[7]
Dan dakwah juga bisa melalui komunikasi seperti berdakwah khutbah, tabligh
akabr media masa, dan jejaring media sosial.
Dengan mengetahui karakter komunikasi seorang
da’i bisa merancang media apa yang cocok digunakan, apakah dengan media
bersifat audio, visual ataukah yang bersifat audio visual. Perlu diketahui bahwa
setiap jenis media mempunyai karakter
sendiri-sendiri. Disamping media bisa juga ditentukan sikap yang cocok untuk
ditampilkan oleh seorang da’i, menciptakan suatu teknik agar antara da’i dan
madd’u terjalin komunikasi yang lancar dan nyambung serta ikatan moral yang
tinggi.[8]
8.
Konseling
Agama amat menyentuk iman, taqwa, dan akhlak.
Jika iman kuat maka ibadah akan lancar termasuk berbuat baik terhadap sesama
manusia karena telah terbentukakhlak yang mulia. Hubungn ilmu dakwah dengan
konseling yaitu dalam kita menangani klien (memecahkan masalah) kita harus
selalu menggunakan metode-metode dakwah, dengan penuturan yang lemah lembut,
dan menggunakan bahasa-bahasa agama, agar klein merasa senang dan tentram saat
berbicara dengan konselor.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu dakwah
adalah ilmu yang mempelajari tentang cara- cara menyampaikan kepada orang atau
sekelompok orang mengenai ajaran agama yang benar. Dalam perjalanannya ilmu
dakwah juga selalu beriringa dan menjalin hubungan dengan ilmu lain. Sebagai penunjang materi dan studi
formalnya. Aktivitas dakwah sebenarnya telah ada sejak adanya upaya
menyampaikan dan mengajak manusia kejalan Allah.
Ilmu dakwah
sebagai ilmu dalam pembentukan dan pengembangan serta penggunaan untuk kegiatan
dakwah slalu berkaitan dengan ilmu-ilmu yang lain.selama ilmu dakwah berusaha
mendapatkan pengertian-pengertian saja ia termasuk dalam ilmu dakwah teotirika
yang lain.Demikian juga apabila kita ini sudah berusaha merancang jalan untuk
mencapai tujuan hidup tertentu maka jadilah ilmu praktika, dan selanjutnya
apabila hendak direalisasikan dalam masyrakat maka memerlukan bantuan ilmu
dakwah praktika
B.
Penutup
Demikian
makalah ini yang kami buat apabila ada
kekurangan dan kesalahan yang ada dalam makalah mohon bisa dimaklumi, dan kami
disini membutuhkan kritik dan saran, supaya kami bisa berintropeksi pada
makalah yang lain bagimana membuat makalah yang baik dan benar, sesungguhnya
manusia tidak bisa jauh dari luput dan salah, cukup sekian dan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah
Aziz, Muhammad Ali. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana
Faizah, Mukhsin Ali. 2009. Psikologi Dakwah. Jakarta: Prenada media
group
Sulisyanto. 2003. Pengantar Filsafat Dakwah. Yogyakarta: Teras
thanks, semoga berkah
BalasHapus